Membuat 2 buah server menggunakan nginx di Docker

 Sabran Hakim

2301091027

1. docker run nginx

2. Membuat server 1 dengan nama nginx1, lalu buka dibrowser sesuai port yang dibuat (contoh: localhost:8800)



3. Lalu buat server kedua dengan nama nginx2 dengan port yang berbeda




4. Tampilan di Docker Desktop


5. selanjutnya untuk merubah tampilan di browser, lakukan langkah dibawah untuk mengedit index.html



6. lakukan perintah nano index.html untuk mengubah html





Company yang menerapkan Microservice pada system mereka

 Sabran Hakim

2301091027

1. Netflix 

  • Latar Belakang:
    Netflix awalnya menggunakan monolithic architecture, tetapi seiring pertumbuhan pengguna global, arsitektur monolitik tidak mampu menangani traffic dan kompleksitas sistem.

  • Arsitektur yang digunakan:
    Netflix memecah aplikasinya menjadi ratusan microservices.

    • Setiap microservice menangani fungsi spesifik, misalnya: user management, recommendation engine, payment, streaming, subtitle service.

    • Microservices saling berkomunikasi menggunakan REST API dan gRPC.

    • Netflix menggunakan Eureka (service discovery) untuk mengetahui lokasi tiap service, dan Zuul API Gateway untuk mengatur traffic masuk.

    • Infrastruktur mereka berjalan di atas AWS Cloud dengan sistem auto-scaling.

2. Amazon (e-commerce & AWS) 

  • Latar Belakang:
    Amazon punya sistem yang sangat besar (marketplace, payment, logistic, AWS cloud). Monolithic architecture tidak bisa lagi mengimbangi kebutuhan skala global mereka.

  • Arsitektur yang digunakan:

    • Setiap fitur (order service, catalog service, payment service, recommendation service) dipisahkan ke microservices.

    • Setiap microservice memiliki database terpisah (contoh: MySQL, DynamoDB, PostgreSQL).

    • Komunikasi antar layanan dilakukan dengan API Gateway dan message broker seperti Amazon SQS/Kinesis.

    • Deployment dan scaling dikelola lewat Kubernetes (EKS) dan layanan AWS lainnya.

  • Keuntungan: Sistem jadi sangat fleksibel, bisa scaling bagian tertentu saja (misalnya order service ketika event diskon besar).

3. Gojek 

  • Latar Belakang:
    Gojek awalnya aplikasi transportasi online sederhana, tapi berkembang jadi super-app dengan banyak layanan (GoRide, GoFood, GoPay, dll).

  • Arsitektur yang digunakan:

    • Gojek menerapkan microservices agar setiap layanan (transportasi, makanan, pembayaran, logistik) bisa dikembangkan tim berbeda secara independen.

    • Komunikasi antar layanan menggunakan gRPC dan message queue (Kafka).

    • API Gateway digunakan untuk mengatur request dari aplikasi mobile ke layanan yang sesuai.

    • Deployment diatur menggunakan Kubernetes di cloud environment.

  • Keuntungan: Saat ada masalah di layanan tertentu (misalnya GoFood), layanan lain (GoRide, GoPay) tetap bisa berjalan normal.